Ketika kuketuk pintumu,
lalu aku nyelonong masuk, kau bilang tak sopan
Mestinya masuk kalau sudah disilakan
Ketika kuketuk pintumu,
aku menunggu kau silakan, kau bilang jangan sungkan-sungkan
Mestinya masuk saja, seperti rumah orang lain saja
Ketika kuhaus,
aku minum airmu, kau bilang jangan sembarangan
Mestinya bilang minta dulu, diizinkan baru diambil
Ketika kuingin minum,
aku tanya, “Bolehkah aku minum?”, kau bilang kenapa harus begitu
Mestinya ambil saja, cuma air putih saja
Ketika kau selesai bicara dan aku berpendapat,
Kau melotot padaku, kau bilang jangan kurang ajar
Mestinya pakai tata krama, menghormati orang tua
Ketika kau bicara, aku angkat tangan
“Maaf, Pak, saya mau berpendapat, bolehkah?”, lantas kau tertawakan
Mestinya ngomong saja, kayak di forum resmi saja.
Ketika kau salah ngomong, aku mengkritik
Kau menghardikku, kau bilang anak muda harus menghormati orang tua
Mestinya dengan suara lembut dan tata krama
Ketika kau keliru, aku berkata dengan sopan
“Maaf, Pak, apa yang Bapak sampaikan tidak sesuai dengan kenyataan.”
Kau berdiri dengan muka merah,
dan aku sadar seharusnya aku tidak ke rumahmu ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar