Tebak-tebakan adalah kegiatan mengisi waktu luang yang pada umumnya dilakukan oleh berbagai bangsa di berbagai negara. Uji kecerdasan dengan berbagai pertanyaan sekaligus usaha untuk menghibur diri adalah merupakan alasan utama di dalam kegiatan tebak-tebakan tersebut. Teka-teki, puzzle, mengisi teka-teki silang dan quiz adalah berbagai macam bentuk tebak-tebakan yang sudah diketahui oleh masyarakat kita. Bahkan kegiatan yang pada mulanya hanya untuk iseng dan mengisi kekosongan waktu, sekarang sudah dikomersilkan menjadi acara quiz di televisi yang menyediakan hadiah jutaan bahkan milyaran dan dikemas dalam berbagai bentuk acara yang enak dan asyik untuk ditonton.
Di daerah Kalimantan Selatan, khususnya di kalangan etnik atau suku Banjar, kegiatan tebak-tebakan ini juga berkembang dengan cukup baik di tengah masyarakat. Dari mulai anak-anak sampai orang dewasa, biasanya mengisi waktu luangnya dengan bermain tebak-tebakan. Batatangguhan atau batatakunan adalah istilah Banjar untuk tebak-tebakan. Tapi tahukah Anda bahwa istilah asli tebak-tebakan dalam bahasa Banjar ternyata adalah cucupatian ? Artinya teka-teki atau pertanyaan tradisional atau tebak-tebakan menggunakan bahasa dan kosa kata bahasa daerah Banjar.
Seperti telah disusun oleh Syamsiar Seman, seorang budayawan Banjar yang sekarang sudah berusia 72 tahun, dalam bukunya yang berjudul Cucupatian Urang Banjar telah dihimpun lebih dari 350 cucupatian (berikut jawabannya) atau pertanyaan tradisional yang menjadi topik senda gurau orang Banjar dalam waktu yang santai.
Cucupatian memang tidak mungkin dikemukakan di saat orang sedang sibuk. Dalam pertemuan 3 atau 4 orang, bahkan lebih dalam waktu yang senggang itu, lahirlah cucupatian tersebut disertai dengan gelak tawa yang menyenangkan setelah mendengar jawabannya.
Banyak orang menduga bahwa cucupatian lahir dari kalangan masyarakat bawah, padahal dugaan ini keliru. Ternyata para pegawai negeri golongan atas dan juga para elite politik juga gemar bercucupatian. Antar sesama golongan mereka memunculkan cucupatian itu cukup menghangatkan suasana, manakala mereka sedang istirahat dari kesibukan kerja atau sehabis rapat yang padat acara. Bahkan di antara mereka ada yang mengemukakan cucupatian yang isi dan jawabannya begitu “serius”, sehingga mengundang tawa yang panjang.
Jawaban cucupatian orang Banjar ini bisa berarti secara harfiah, bisa bertentangan, bisa di luar dugaan atau jawaban yang tidak masuk akal, tetapi lucu, atau juga bisa ditanyakan kembali dan lain-lain. Pada umumnya jawaban cucupatian tidak begitu sukar dan mudah diterka, namun umumnya mengandung nuansa humor.
Contoh cucupatian yang sudah berusia lama adalah :
“Nang mana nang lebih tuha, hayam atawa hintalu ?” Jawabannya : “Kataraan” (=”Yang mana yang lebih duluan, ayam atau telur ?” Jawabannya : “Kandang Ayam”)
“Nangapa bidanya pil KB lawan Pilkada ?” Jawabannya : “Pil KB kawa diminum, Pilkada kada kawa diminum.” (=Apa perbedaan pil KB dengan Pilkada ?” Jawabannya : “Pil KB bisa diminum, sedangkan Pilkada tidak bisa diminum.”)
Cucupatian yang unik adalah cucupatian dengan tiga buah pertanyaan tetapi hanya memerlukan satu jawaban saja, yakni :
1.Kanapa karupuk nang disanga bisa hangit ?
2.Kanapa kakanakan mati lamas ?
3.Kanapa iwak diunjun lapas ?
Jawabannya : “Talambat maangkat”.
(=1.Kenapa kerupuk yang digoreng bisa gosong ?
2.Kenapa anak kecil bisa mati tenggelam ?
3.Kenapa ikan yang dipancing bisa terlepas ?
Jawabannya : “Terlambat diangkat.”
Contoh cucupatian lainnya.
Kamus Bahasa BanjarItik Halabiyu
A : Manukar anak itik Halabiyu pitung ikung, dibawa ka Kalua. Wayah di jalan gugur kaluang saikung. Barapa tatinggal ?
B : Tatinggal anam ikung.
A : Kada ! Tatap haja pitung ikung. Nang tagugur nitu “kaluang” (Kelelawar).
Kodok
Ujar urang Banjar (
Ujar urang Kandangan : Cirat
Ujar urang Barabai : Kungkung
Ujar urang Kalua : Kurat
Ujar urang Hamuntai : Lalak
Anjing
Ujar urang Banjar (
Ujar urang Kandangan : Kutang.
Ujar urang Barabai : Hidupan
Ujar urang Kalua : Kuyuk
Ujar urang Marabahan : Asu
Melempar
Ujar urang Banjar (
Ujar urang Kandangan : Mahimpat
Ujar urang Barabai : Manawak
Ujar urang Hamuntai : Manukun
Ujar urang Kalua : Mahantup
Bersiut
Ujar urang Banjar (
Ujar urang Rantau : Basiuku
Ujar urang Kandangan : Batuhui
Ujar urang Barabai : Batinghui
Ujar urang Kalua : Basusuit
Nama Orang Banjar Laki-laki
Utuh Basar, jadi Tubasar
Utuh Ganal, jadi Tuganal
Utuh Lamak, jadi Tulamak
Utuh Ancau, jadi Tuhancau
Utuh Gampal, jadi Tugampal
Utuh Kacil, jadi Tukacil
Utuh Halus, jadi Tuhalus
Utuh Kacut, jadi Tukacut
Utuh Hacut, jadi Tuhacut
Utuh Hanil, jadi Tuhanil
Utuh Putih, jadi Tuhputih
Utuh Hirang, jadi Tuhirang
Utuh Habuk, jadi Tuhabuk
BEBERAPA CUCUPATIAN URANG BANJAR
Berikut ini adalah beberapa contoh cucupatian dalam bahasa Banjar dalam alfabetikal. Bagi yang tidak mengerti bahasa Banjar bisa menggunakan Kamus Bahasa Banjar.
A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z
Tidak ada komentar:
Posting Komentar