Sabtu, September 20, 2008

Cucupatian, Tebak-tebakan Orang Banjar

Tebak-tebakan adalah kegiatan mengisi waktu luang yang pada umumnya dilakukan oleh berbagai bangsa di berbagai negara. Uji kecerdasan dengan berbagai pertanyaan sekaligus usaha untuk menghibur diri adalah merupakan alasan utama di dalam kegiatan tebak-tebakan tersebut. Teka-teki, puzzle, mengisi teka-teki silang dan quiz adalah berbagai macam bentuk tebak-tebakan yang sudah diketahui oleh masyarakat kita. Bahkan kegiatan yang pada mulanya hanya untuk iseng dan mengisi kekosongan waktu, sekarang sudah dikomersilkan menjadi acara quiz di televisi yang menyediakan hadiah jutaan bahkan milyaran dan dikemas dalam berbagai bentuk acara yang enak dan asyik untuk ditonton.

Di daerah Kalimantan Selatan, khususnya di kalangan etnik atau suku Banjar, kegiatan tebak-tebakan ini juga berkembang dengan cukup baik di tengah masyarakat. Dari mulai anak-anak sampai orang dewasa, biasanya mengisi waktu luangnya dengan bermain tebak-tebakan. Batatangguhan atau batatakunan adalah istilah Banjar untuk tebak-tebakan. Tapi tahukah Anda bahwa istilah asli tebak-tebakan dalam bahasa Banjar ternyata adalah cucupatian ? Artinya teka-teki atau pertanyaan tradisional atau tebak-tebakan menggunakan bahasa dan kosa kata bahasa daerah Banjar.

Seperti telah disusun oleh Syamsiar Seman, seorang budayawan Banjar yang sekarang sudah berusia 72 tahun, dalam bukunya yang berjudul Cucupatian Urang Banjar telah dihimpun lebih dari 350 cucupatian (berikut jawabannya) atau pertanyaan tradisional yang menjadi topik senda gurau orang Banjar dalam waktu yang santai.

Cucupatian memang tidak mungkin dikemukakan di saat orang sedang sibuk. Dalam pertemuan 3 atau 4 orang, bahkan lebih dalam waktu yang senggang itu, lahirlah cucupatian tersebut disertai dengan gelak tawa yang menyenangkan setelah mendengar jawabannya.

Banyak orang menduga bahwa cucupatian lahir dari kalangan masyarakat bawah, padahal dugaan ini keliru. Ternyata para pegawai negeri golongan atas dan juga para elite politik juga gemar bercucupatian. Antar sesama golongan mereka memunculkan cucupatian itu cukup menghangatkan suasana, manakala mereka sedang istirahat dari kesibukan kerja atau sehabis rapat yang padat acara. Bahkan di antara mereka ada yang mengemukakan cucupatian yang isi dan jawabannya begitu “serius”, sehingga mengundang tawa yang panjang.

Jawaban cucupatian orang Banjar ini bisa berarti secara harfiah, bisa bertentangan, bisa di luar dugaan atau jawaban yang tidak masuk akal, tetapi lucu, atau juga bisa ditanyakan kembali dan lain-lain. Pada umumnya jawaban cucupatian tidak begitu sukar dan mudah diterka, namun umumnya mengandung nuansa humor.

Contoh cucupatian yang sudah berusia lama adalah :

“Nang mana nang lebih tuha, hayam atawa hintalu ?” Jawabannya : “Kataraan” (=”Yang mana yang lebih duluan, ayam atau telur ?” Jawabannya : “Kandang Ayam”)

Ada lagi cucupatian yang mengikuti perkembangan dunia politik seperti :

“Nangapa bidanya pil KB lawan Pilkada ?” Jawabannya : “Pil KB kawa diminum, Pilkada kada kawa diminum.” (=Apa perbedaan pil KB dengan Pilkada ?” Jawabannya : “Pil KB bisa diminum, sedangkan Pilkada tidak bisa diminum.”)

Cucupatian yang unik adalah cucupatian dengan tiga buah pertanyaan tetapi hanya memerlukan satu jawaban saja, yakni :

1.Kanapa karupuk nang disanga bisa hangit ?

2.Kanapa kakanakan mati lamas ?

3.Kanapa iwak diunjun lapas ?

Jawabannya : “Talambat maangkat”.

(=1.Kenapa kerupuk yang digoreng bisa gosong ?

2.Kenapa anak kecil bisa mati tenggelam ?

3.Kenapa ikan yang dipancing bisa terlepas ?

Jawabannya : “Terlambat diangkat.”


Contoh cucupatian lainnya.

Kamus Bahasa Banjar

Itik Halabiyu

A : Manukar anak itik Halabiyu pitung ikung, dibawa ka Kalua. Wayah di jalan gugur kaluang saikung. Barapa tatinggal ?

B : Tatinggal anam ikung.

A : Kada ! Tatap haja pitung ikung. Nang tagugur nitu “kaluang” (Kelelawar).

Kodok

Ujar urang Banjar (Banjarmasin) : Kodok

Ujar urang Kandangan : Cirat

Ujar urang Barabai : Kungkung

Ujar urang Kalua : Kurat

Ujar urang Hamuntai : Lalak

Anjing

Ujar urang Banjar (Banjarmasin) : Adupan

Ujar urang Kandangan : Kutang.

Ujar urang Barabai : Hidupan

Ujar urang Kalua : Kuyuk

Ujar urang Marabahan : Asu

Melempar

Ujar urang Banjar (Banjarmasin) : Mahamput

Ujar urang Kandangan : Mahimpat

Ujar urang Barabai : Manawak

Ujar urang Hamuntai : Manukun

Ujar urang Kalua : Mahantup

Bersiut

Ujar urang Banjar (Banjarmasin) : Basisiut

Ujar urang Rantau : Basiuku

Ujar urang Kandangan : Batuhui

Ujar urang Barabai : Batinghui

Ujar urang Kalua : Basusuit

Nama Orang Banjar Laki-laki

Utuh Basar, jadi Tubasar

Utuh Ganal, jadi Tuganal

Utuh Lamak, jadi Tulamak

Utuh Ancau, jadi Tuhancau

Utuh Gampal, jadi Tugampal

Utuh Kacil, jadi Tukacil

Utuh Halus, jadi Tuhalus

Utuh Kacut, jadi Tukacut

Utuh Hacut, jadi Tuhacut

Utuh Hanil, jadi Tuhanil

Utuh Putih, jadi Tuhputih

Utuh Hirang, jadi Tuhirang

Utuh Habuk, jadi Tuhabuk

BEBERAPA CUCUPATIAN URANG BANJAR

Berikut ini adalah beberapa contoh cucupatian dalam bahasa Banjar dalam alfabetikal. Bagi yang tidak mengerti bahasa Banjar bisa menggunakan Kamus Bahasa Banjar.

A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y, Z

Tidak ada komentar: