Minggu, September 28, 2008

Siapa yang Gila ?

Di “zaman edan” (meminjam istilah dari Serat Jaka Lodang oleh Raden Ngabehi Ranggawarsita, tahun 1802 – 1873) seperti sekarang ini, ketika kebenaran sudah sangat kabur bagi banyak orang, maka pilihan-pilihan yang tersedia akan semakin membingungkan. Tuntutan untuk tidak gila sama kuatnya dengan keharusan untuk menjadi gila. Untuk sedikit memberikan pencerahan bagi kita, ikutilah dongeng klasik berikut ini agar kita dapat mengambil hikmahnya.

Di suatu negeri entah berantah, ada sebuah lembah yang hijau ranau menampakan kesuburan yang tiada terkira. Angin sejuk selalu bertiup sepanjang waktu, dan satwa-satwa pun tampak hidup dalam damai. Di tengah-tengah lembah tersebutlah sebuah kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang arif bijaksana. Sang Raja mempunyai seorang Permaisuri yang cantik dan beberapa anak yang tampan dan jelita. Keluarga kerajaan sangat dicintai oleh rakyatnya dan keluarga kerajaan pun sangat menyayangi rakyatnya semua. Sang Raja yang telah tua terebut mempunyai pasukan perang yang hebat, sehingga tidak ada musuh yang berani menyerang kerajaan tersebut dan rakyatnya pun merasa aman dan tentram. Kebutuhan rakyatnya selalu tercukupi karena segenap rakyat negeri sangat rajin bekerja dan selalu patuh kepada titah Sang Raja.

Tersebutlah di atas gunung tinggi di tepi negeri hiduplah seorang nenek sihir jahat. Sang nenek sihir ini sangat iri dengan kehidupan raja dan rakyatnya yang gemah ripah loh jinawi. Dia dengan segala kemampuannya telah berupaya menyengsarakan semua penghuni kerajaan. Beberapa kali dia mengirim sihir jahat ke kerajaan untuk membikin semua rakyat dan rajanya menjadi sakit. Namun karena ilmu Sang Raja mampu menahan semua serangan sihir tersebut sehingga amanlah semua penghuni kerajaan dari gangguan si penyihir jahat.

Pada suatu hari si nenek sihir jahat menemukan cara untuk membuat kehancuran bagi kerajaan tersebut. Dia akan meracuni raja dan rakyatnya supaya menjadi gila dan patuh kepada perintahnya, sehingga dia dapat menguasai kerajaan tersebut. Untuk mewujudkan rencananya itu, si nenek sihir jahat kemudian secara diam-diam turun gunung dan memasuki wilayah kerajaan pada malam hari. Didatanginya sebuah kolam di tengah kota dan dibubuhinya racun gila ke dalam air sumur itu. Dan nanti siapa pun yang meminum air di kolam itu, maka dia akan menjadi gila dan akan menuruti semua perintahnya.

Besok harinya si nenek sihir menyamar sebagai seorang resi wanita dan bermaksud menyebarkan kabar bohong kepada rakyat di kerajaan itu. Sambil berdiri di samping kolam, di tengah lalu-lalang rakyat kerajaan yang sedang beraktifitas di siang hari, nenek sihir itu pun berkhotbah.

“Hei, rakyat kerajaan yang makmur dan sejahtera, aku adalah seorang resi dari negeri seberang ingin mengabarkan kepada kalian sebuah berita bahagia !” teriak nenek sihir itu di tengah-tengah rakyat yang mulai memperhatikan kehadirannya.

“Kabar bahagia apa, wahai Resi ?” Tanya seseorang di tengah kerumunan.

“Kehidupan kalian yang makmur dan sejahtera ini rasanya kurang lengkap kalau kalian ternyata tidak bisa menikmatinya selamanya.” Lanjut si nenek berkhotbah. “Kalau kalian hidup kekal dan abadi, maka akan lengkaplah kebahagiaan kalian. Karena kalian semua akan hidup berbahagia selama-lamanya.”

“Lalu, bagaimana caranya supaya hidup kami menjadi abadi, wahai Resi ?” Tanya seseorang yang lain.

“Kalian harus meminum air kolam ini,” jawab si nenek sihir menjelaskan. “Nanti kalian akan merasakan suatu perubahan besar di dalam diri kalian.”

“Ah, mana mungkin,” sanggah yang lain. “Kolam itu sudah dari dulu ada dan kami sudah sering minum air dari kolam tersebut, dan tidak ada seorang pun dari kami yang merasakan keabadian itu, Resi tua.”

“Aku mengatakan ini kepada kalian karena aku sudah bermimpikan bahwa air kolam ini sudah diberkati oleh dewa,” jelas di nenek. “Bila kalian tidak percaya coba kalian lihat aku meminumnya”. Lalu nenek sihir itu pun mengambil air kolam dengan kedua telapak tangannya, dan dengan kemampuan sihirnya sesaat setelah meminum air tersebut wajah si nenek yang tua dan renta mendadak menjadi muda kembali. “Nah, bagaimana ? Apakah kalian tidak ingin mencobanya ?”

Maka seketika itu juga berebutanlah orang-orang yang berada di sekitar kolam untuk meminum airnya. Semua orang yang telah meminum air kolam saling berpandangan dan terkagum-kagum melihat wajahnya yang tampak muda lagi. Mereka tertawa-tawa gembira, dan sambil berteriak-teriak mereka mengajak orang-orang lain yang lewat untuk melakukan hal yang sama. Pada akhirnya, pada hari itu juga berita itu pun tersiar ke seluruh negeri, sehingga semua orang berbondong-bondong mendatangi kolam di tengah-tengah kota tersebut dan ramai-ramai meminum airnya.

Walhasil, seluruh rakyat dan keluarga kerajaan sudah meminum air kolam tersebut, kecuali satu orang yang belum meminumnya, yaitu Sang Raja sendiri. Karena pada saat orang-orang beramai-ramai meminum air kolam, Sang Raja sedang bersemedi di kamarnya dan tidak seorang pun diperkenankan masuk atau mengganggunya.

“Nanti bila Baginda sudah selesai dengan semedinya, akan kita beritahukan mengenai hal ini.” Pesan Permaisuri kepada puteranya.

Singkat cerita, keesokan harinya Sang Raja pun keluar dari kamarnya dan berteriak-teriak memanggil pelayannya. “Hei, pelayan di mana kalian ? Aku harus mandi dan sediakan air untukku”. Sang Raja heran karena tidak seorang pelayan pun yang terlihat di dalam istananya, juga anak-anaknya dan Permaisurinya. Kemanakah mereka ? Tanyanya dalam hati.

Sambil tergopoh-gopoh karena heran dengan kesenyapan istananya, Sang Raja berusaha mencari orang-orang dengan memasuki semua ruangan istana, dan ternyata semua ruangan benar-benar sepi tidak ada penghuninya. Tiba-tiba di kejauhan Sang Raja mendengar suara seperti orang banyak berpesta, maka dia langsung menuju ke luar istana dan berlari menuju ke arah tengah kota.

Betapa takjubnya Sang Raja melihat pemandangan yang aneh, segenap rakyatnya beserta keluarga kerajaan sedang berpesta seperti orang gila. Ada yang bermain musik sambil berputar-putar, ada yang bernyanyi dan menari sambil tertawa-tawa, yang lebih mengerikan sang raja adalah sebagian mereka bertelanjang dan berguling-guling di tengah-tengah tanah lapang. Hei, apa yang terjadi ?

Melihat Rajanya sudah keluar dari istana, menyapalah salah satu dari orang yang menyanyi-nyanyi itu dan berkata, “Hei, Baginda, kami ini semua sudah hidup abadi dan tidak akan pernah mati. Lihatlah kami berbahagia dan setiap hari kami akan berpesta. Air kolam itu telah menjadikan kami kekal. Ayo ikutlah bersama kami, minumlah air kolam itu.”

Sang Raja heran melihat tingkah rakyatnya yang sudah tidak menghormatinya lagi. Dicobanya bertanya kepada orang yang berbicara kepadanya tadi, tapi orang itu langsung pergi dan tidak memperdulikan Sang Raja. Orang itu bergabung dengan yang lain dan bernyanyi-nyanyi kembali seperti orang gila.

Ketika Sang Raja masih berada dalam keheranannya, tiba-tiba disampingnya telah berdiri seorang resi dan Si Resi pun menyapa Sang Raja. “Apakah Anda heran wahai Baginda atas apa yang sudah terjadi dengan rakyatmu ?”

“Ya,” sahut Sang Raja. “Tapi siapakah gerangan engkau, wahai nenek tua ?”

“Aku adalah seorang resi dari negeri seberang,” jawab si nenek sihir. “Dan aku membawa kabar gembira kepada mereka bahwa barang siapa yang meminum air kolam tersebut akan hidup kekal dan abadi dan berwajah muda selalu.”

“Tapi wajah mereka masih seperti dulu,” kata Sang Raja keheranan.

“Ya, tentu saja,” sahut si nenek sihir. “Hanya mereka sendiri yang merasa muda dan melihat wajah teman mereka yang meminum air kolam tampak menjadi muda juga.”

“Untuk apa kamu lakukan ini, wahai Resi ?” Tanya Sang Raja masih heran. “Kenapa engkau menjadikan rakyatku gila. Apakah aku telah berbuat salah kepadamu ?”

“Ya, karena aku adalah musuh lamamu yang tinggal di gunung tinggi itu,” jelas si nenek sihir sambil menunjuk ke arah gunung tinggi di kejauhan. Dan tiba-tiba wajah si Resi langsung berganti menjadi wajah si nenek sihir dalam pandangan Sang Raja.

“Kalau kamu menginginkan kematianku, maka bunuhlah aku saja. Tapi kembalikanlah keadaan rakyatku dan keluargaku seperti semula,” mohon Sang Raja kepada si nenek sihir.

“Ha, ha, ha, ha, ha,” si nenek sihir tertawa terbahak-bahak menikmati kemenangannya, karena sebentar lagi kerajaan dan seluruh isinya akan dikuasainya. “Aku sebenarnya hanya ingin menguasai kerajaanmu, wahai Baginda. Dan aku tadi mendengar rakyatmu berunding akan membunuhmu besok pagi, apabila Baginda tidak mau ikut meminum air kolam tersebut. Mereka bilang bahwa Raja mereka masih gila dan hanya akan sembuh dari penyakit gila apabila meminum air kolam tersebut. Maka segeralah minum air kolam itu, agar Baginda selamat”.

“Aku tidak mau menjadi gila seperti mereka,” tolak Sang Raja. “Aku lebih memilih melarikan diri dari kerajaan ini.”

“Semua rakyatmu sudah mengepung istana dan seluruh wilayah kerajaan,” jelas si nenek sihir. “Baginda tidak akan bisa keluar dari wilayah kerajaan. Dan Bagianda juga tidak mungkin sanggup melawan mereka yang sangat banyak dan sudah menjadi gila. Mereka akan membunuh Baginda karena Bagindalah yang dianggap masih gila”.

Malam itu juga Sang Raja tidak bisa tidur. Dia terus memikirkan bagaimana caranya melarikan diri. Dilihatnya dari jendela kamarnya, orang-orang menari dan menyanyi seperti kesetanan. Sebagian besar dari mereka sudah sangat kotor dan pakaiannya sobek-sobek akibat berguling-guling di tanah. Teriakan-teriakan terdengar membahana, “Bunuh Raja, bunuh Raja, bunuh Raja !”

Di tengah malam Sang Raja keluar dari kamarnya dengan mengendap-endap. Dibukanya pintu kamar perlahan-lahan sambil mengintip, kalau-kalau ada orang berdiri di depan pintu kamarnya. Ketika Sang Raja melangkahkan kakinya keluar pintu, tiba-tiba beberapa orang menyergapnya. Sambil berteriak-teriak orang-orang itu memegang erat-erat kedua tangannya dan menyeretnya keluar dari istana.

“Hei, Raja mau melarikan diri !” teriak mereka beramai-ramai. “Bawa Raja ke dekat kolam !”

Dengan langkah terseret-seret karena ditarik dan didorong oleh banyak orang, Sang Raja akhirnya sampai di samping kolam di tengah kota. Salah seorang yang berada di dekatnya berteriak, “Hei, Raja cepat minum air kolam itu agar kamu sembuh dari penyakit gilamu. Bila kamu tidak mau meminumnya, maka kami akan membunuhmu karena kegilaanmu akan membahayakan kami.” Orang itu kemudian menghunuskan pedangnya yang berkilat tajam ke arah leher Sang Raja.

Sang Raja memandang satu per satu wajah rakyatnya yang tampak bengis dan kejam tersebut dan dirasakannya dingin pedang yang menempel di lehernya. Ah, tidak ada pilihan lain, katanya dalam hati, aku memang harus meminum air kolam ini.

Perlahan-lahan Sang Raja membungkuk ke arah kolam dan cekalan erat di kedua tangannya pun melonggar. Mereka yang memegangnya tadi membiarkan Sang Raja mengambil air kolam dan meminumnya.

Alkisah, kerajaan itu pun kembali menjadi tentram dan bahagia. Sang Raja yang telah sembuh dari penyakit gilanya disambut seluruh rakyatnya dengan gembira. Pesta pun diadakan untuk menyambut kesehatan Sang Raja yang telah kembali. Dan menurut riwayat, si nenek sihir berkuasa atas kerajaan tersebut dan seluruh isinya untuk selamanya tanpa disadari oleh seorang pun.

(Disarikan dari sebuah dongeng anonim)

Kamis, September 25, 2008

Asian Beach Games 2008 di Bali, Indonesia

Asian Beach Games adalah ajang lomba berbagai cabang olah raga pantai. Asian Beach Games yang akan diadakan di Bali, Indonesia dari tanggal 18 sampai dengan 26 Oktober 2008 ini adalah Asian Beach Games yang pertama dan Indonesia khususnya Bali mendapatkan kehormatan sebagai tempat diselenggarakannya even olah raga tingkat Asia ini.

Dengan diikuti 45 negara peserta dan memperlombakan 17 cabang olah raga, even ini diharapkan menarik perhatian masyarakat dunia yang akan berbondong-bondong pergi ke Bali untuk menyaksikannya.


Ke-17 Cabang olah raga yang akan diperlombakan adalah :


1. Balap perahu naga (dragon boat)

2. Binaraga

3. Bola tangan pantai

4. Bola voli pantai

5. Gulat pantai

6. Kabbadi pantai

7. Layar

8. Olahraga jet-ski

9. Paragliding

10. Pencak silat pantai

11. Renang maraton

12. Selancar

13. Selancar angin

14. Sepak bola pantai

15. Sepak takraw pantai

16. Trilomba

17. Woodball


Sedangkan tempat pertandingannya adalah:


1. Sanur Beach Cluster (CSB)

- Inna Grand Hotel: bola voli pantai, sepak takraw pantai

- Sanur Beach Hotel: renang maraton

- Mertasari Beach: bola tangan pantai, sepak bola pantai


2. Sarangan Island Cluster (CSI): layar, selancar angin, balap perahu naga (dragon boat)

- Nusa Dua - Benoa Cluster (CNB): bola tangan pantai, olahraga jet-ski, trilomba, woodball, paragliding

- Denpasar - Kuta Cluster (CDK): sepak bola pantai, selancar, binaraga


Untuk informasi lebih lanjut bisa dikunjungi situs resmi Asian Beach Games 2008 di Bali, Indonesia, yakni www.bali2008.com

Rabu, September 24, 2008

Melayu Indonesia, Saudara Sekandung dengan Melayu Malaysia



Sejarah timbulnya masalah bilateral

Indonesia dan Malaysia adalah dua negara bertetangga yang mempunyai hubugan unik. Kedua bangsa dengan ras Melayu ini menempati wilayah negara yang saling berdekatan, bahkan satu tanah seperti yang terdapat di Pulau Kalimantan (Borneo). Sebagai bangsa serumpun dan bertetangga dekat, hubungan antara Indonesia dan Malaysia selalu diwarnai oleh gejolak-gejolak yang terjadi di sana-sini. Sejarah mencatat sejak kedatangan Kolonial Belanda di tanah Indonesia dan Imperialis Inggris di tanah Malaysia, serta menularnya semangat kebebasan dan demokrasi di dunia, hubungan antar kedua negara yang menurut sejarahnya di masa kerajaan sangat baik bahkan menjadi sebuah keluarga, akhirnya berwujud menjadi persaingan dua negara berbeda penjajah.

Perbedaan aliran politik yang dianut karena berbeda faham politik dari kedua negara penjajah berbeda, membuat hubungan antar kedua negara menjadi mulai bermasalah. Sikap keras Presiden RI pertama, Ir. Soekarno terhadap sikap politik Malaysia yang menjadi anggota negara persemakmuran Inggris Raya adalah awal memburuknya hubungan itu. Seharusnya Presiden Soekarno pada saat itu mengerti bahwa perbedaan sejarah tidak bisa serta merta menjadikan beliau memaksakan pandangannya yang berbeda.

Pada masa pemerintahan Presiden RI ke-2 Soeharto hubungan kedua negara menjadi lebih baik, ditunjang dengan hubungan antara Perdana Mentri Malaysia pada saat itu, Mahathir Muhammad dengan Presiden Soeharto yang sangat baik.

Di era reformasi politik di Indonesia hubungan kedua negara mulai memburuk lagi. Diungkit-ungkitnya kembali cerita buruk hubungan Indonesia-Malaysia semasa Orde Lama yang dihembus-hembuskan sebagai bahan konsumsi politik salah satu partai politik di Indonesia yang mencoba menarik simpati pendukungnya, menjadi awal buruknya hubungan kedua negara.

Kebijaksanaan pemerintah Malaysia yang tidak mendukung penguasaan pasar uang dan ekonomi secara makro oleh Amerika Serikat (USA) dan antek-anteknya serta tidak mau menjadi kerbau yang dicocok hidung oleh USA menjadi pertentangan politik yang cukup tajam dengan pemerintah Indonesia yang pro USA. Dan terbukti keputusan pemerintah Malaysia itu benar dan membawa dampak ekonomi yang baik di negaranya.

Hubungan baik kedua bangsa serumpun menurut sejarah

Kalau kita mendengar dua orang tetangga bertengkar karena permasalahan sepele, misalnya perkara dahan tanaman yang menjorok ke sebelah rumah sehingga daun-daunnya berjatuhan mengotori halaman tetangganya, itu sih perkara biasa. Apabila kemudian kedua tetangga ternyata bisa berbaikan dan berampun maaf di hari Idul Fitri, tentulah hal sangat indah dan mengharukan.

Keunikan hubungan kedua negara antara Indonesia dan Malaysia bukan hanya karena kesatuan rumpun, yakni ras Melayu, tapi juga karena adanya hubungan dekat yang seperti saudara sekandung. Ada dua hal yang melandasi pendapat saya tersebut, yakni :

1.Fakta sejarah secara umum.

2.Fakta sejarah secara khusus.

1. Fakta sejarah secara umum.

Dalam makalahnya yang dipresentasikan pada Seminar 50 Tahun Merdeka: Hubungan Malaysia – Indonesia di Universiti Malaya, Kuala Lumpur Malaysia pada tanggal 17 Juli 2007 berjudul Malaysia – Indonesia dalam Sejarah: Liku-liku Hubungan Serumpun Sehingga Kurun Ke-19, Abdullah Zakaria bin Ghazali, Jabatan Sejarah Universiti Malaya di Kuala Lumpur mengemukakan bahwa hubungan kedua negara sudah terjadi sejak masa kerajaan Majapahit hingga kerajaan Malaka.

Yang menarik dari hubungan di masa itu adalah cerita berdirinya Singapura. Di dalam makalah tersebut ditulis :

Kerajaan Melaka diasaskan oleh Raja Iskandar (ada juga sumber mencatatkan Parameswara), keturunan Raja Iskandar Zulkarnain. Raja Iskandar ini adalah keturunan Sang Nila Utama yang meninggalkan kerajaan Palembang sebelum membuka Temasik dan ditukar nama kepada Singapura. Dalam Sejarah Melayu dinyatakan yang nama Temasik ditukar kepada Singapura oleh Seri Teri Buana (atau Sang Nila Utama). Mengenai pertukaran nama ini Sejarah Melayu mencatatkan: “Maka Seri Teri Buana pun berbuat negerilah di Temasik, maka dinamai baginda Singapura”. Keturunan baginda memerintah Singapura sehinggalah Raja Iskandar mengundurkan diri dan akhirnya mendirikan kerajaan Melaka. Seri Teri Buana digantikan puteranya, Paduka Sari Pikrama Wira. Seterusnya Seri Rana Wira Kerma, Paduka Seri Maharaja, Raja Iskandar (Permaisura). Raja Iskandar kemudiannya berundur ke Muar, Melaka dan akhirnya mendirikan kerajaan di sini.

Di sini dengan jelas disebutkan bahwa Raja Iskandar adalah keturunan Sang Nila Utama atau Seri Teri Buana yang meninggalkan kerajaan Palembang dan kemudian membuka Singapura. Raja Iskandar kemudian mendirikan kerajaan Melaka.

Dibagian lain makalahnya, Abdulah Zakaria bin Gazhali mengemukakan :

Mengikut Sejarah Melayu hubungan Melaka dengan Inderagiri berlaku di masa Sultan Mansur Shah. Sultan Mansur Shah berangkat ke Majapahit berkahwin dengan Raden Galuh. Tidak lama setelah berkahwin Sultan Mansur Shah bersiap sedia untuk pulang ke Melaka. Ketika persiapan ini Sultan Mansur Shah melalui pembesar baginda, Tun Bijaya Sura memohon Inderagiri daripada Betara Majapahit. Betara Majapahit berbincang pembesarnya, akhirnya bersetuju menganugerahkan Inderagiri kepada Sultan Mansur Shah. Selain itu Betara Majapahit menganugerahkan Jambi dan Tungkal kepada Hang Jebat serta Siantan kepada Hang Tuah.

Kemudiannya Raja Inderagiri, Raja Merlang datang ke Melaka. Ketika berada di Melaka, Raja Merlang dikahwinkan oleh Sultan Mansur Shah dengan puteri baginda, Raja Bakal. Raja Merlang tidak dibenarkan pulang oleh Sultan Mansur Shah ke Inderagiri. Perkahwinan Raja Merlang dengan Raja Bakal melahirkan Raja Nara Singa. Raja Nara Singa menduduki takhta kerajaan Inderagiri dan memakai gelaran Sultan Abdul Jalil.

Hubungan selanjutnya ini ternyata lebih menarik, karena hubungan yang terjalin dengan baik hingga terjadi penghadiahan tanah dan wilayah kerajaan berlanjut kepada terjadinya perkawinan antara keluarga kerajaan. Di sini saja kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa hubungan antara Indonesia dan Malaysia adalah hubungan keluarga, yang berarti pada anak keturunan berikutnya adalah hubungan sedarah.

Lebih jauh semasa pemerintahan kerajaan Johor

Sultan Sulaimanan Badrul Alam mangkat pada tahun 1760, dan takhta kerajaan Johor digantikan oleh putera baginda, Sultan Abdul Jalil Muazam Shah. Tidak sampai setahun memerintah Sultan Abdul Jalil Muazam Shah mangkat pada tahun 1761. Dengan itu takhta kerajaan Johor digantikan oleh putera baginda yang masih kecil, Sultan Ahmad. Sultan Ahmad mangkat pada tahun yang sama, 1761, dan takhta kerajaan Johor digantikan oleh adinda baginda, Sultan Mahmud. Sultan Mahmud memulakan pemerintahan di Bintah, dan kemudiannya berpinda ke Lingga. Sultan Mahmud memerintah Johor sehingga baginda mangkat pada tahun 1812. Apabila baginda mangkat Tengku Abdul Rahman dilantik dan ditabalkan sebagai Sultan Johor bersemayam di Lingga. Manakala putera sulung baginda, Tengku Husinn dilantik sebagai Sultan Johor pada tahun 1819, bersemayam di Singapura. Mulai tahun 1819, kerajaan Johor berpecah dua, dan akhirnya berkuat kuasa Perjanjian London, 1824, kerajaan Johor terus dipecahkan. Kepulauan Riau-Lingga di bawah pengaruh Belanda, dan seterusnya menjadi kawasan Indonesia.

Selengkapnya baca makalah dimaksud di sini

Selain hubungan dengan Riau, kerajaan Johor juga menjalin hubungan yang sangat dekat dengan kerajaan-kerajaan lainnya di Nusantara – sekarang Indonesia – seperti Aceh, Jambi, Sulawesi dan Kalimantan.

Yang terjadi di Kalimantan Selatan dalam sejarah berdirinya kerajaan Banjar – lihat di sini - sangat jelas diceritakan :

Jabatan Penghulu pada masa-masa awal Kerajaan merupakan jabatan urutan ketiga dalam urutan kepangkatan, setelah Sultan dan Mangkubumi. Urutan itu berlaku pula dalam segala kegiatan resmi yang diadakan oleh Kerajaan. Tersebarnya agama Islam erat kaitannya dengan memasyarakatnya bahasa Melayu sebagai bahasa pergaulan (lingua franca) antar suku di Kalimantan Selatan, karena agama Islam disebarkan dengan pengantar bahasa Melayu dengan menggunakan huruf Arab-Melayu. Huruf Arab-Melayu ini ternyata sudah dikenal di sekitar penduduk Melayu yang disebut Oloh Masih. Surat yang dikirimkan ke Kerajaan Demak oleh Raden Samudera untuk meminta bantuan dalam memerangi pamannya Pangeran Tumenggung dari negara Daha tertulis dengan huruf Arab-Melayu dan dalam bahasa Melayu padahal saat itu Raden Samudera masih beragama Hindu. Huruf Arab-Melayu itu menjadi huruf yang dipakai dalam Kerajaan Banjar dalam setiap perjanjian dengan belanda. Undang-undang Sultan Adam 1835 juga tertulis dengan huruf Arab-Melayu dan dalam bahasa Melayu-Banjar.


Begitu pula selanjutnya para ulama yang menyusun kitab-kitab agama selalu menggunakan bahasa Melayu dengan huruf Arab-Melayu pula, sebagai contoh adalah :


a. Kitab Sabilal Muhtadin oleh Muhammad Arsyad Al Banjari selesai ditulis pada 22 April 1781.

b. Kitab Ad Durrun Nafis oleh Syekh Muhammad Nafis bin Ideris Al Banjari yang ditulis pada tahun 1785.

c. Kitab Shirathol Mustaqim yang oleh Syekh Nuruddin Ar Raniri (Aceh) ditulis sekitar permulaan abad ke- 18.

d. Kitab Tuhfat al Raghibin oleh Syekh Muhammad Al Banjari.

e. Kitab Parukunan oleh Mufti Jamaluddin ibnu Muhammad Arsyad Al Banjari Mufti Kerajaan Banjar, tanpa tahun.

f. Parukunan Basar oleh Fatimah binti H. Abdul Wahab Bugis, cucu Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, tanpa tahun.

g. Kitab Hidayatusalikin oleh Syekh Abdussamad Palimbani (Palembang), teman Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari sewaktu mengaji di Mekkah.

h. Kitab Sairussalikin oleh Syekh Abdussamad Palimbani 2 Jilid, tanpa tahun.

Ternyata pengaruh pertama masuknya agama Islam di masyarakat asli di Kalimantan Selatan adalah dari orang-orang Melayu yang disebut Oloh Masih, bahasa Dayak yang berarti orang Melayu. Bahkan kemudian pengaruh budaya Melayu dan juga terjadinya asimilasi (perkawinan) antara suku lokal (Dayak) dengan orang Melayulah yang kemudian menjadi suku Banjar.

2. Fakta sejarah secara khusus

Selain fakta sejarah secara umum yang sudah tercatat di dalam lembaran-lembaran sejarah resmi, patut saya kemukakan bahwa ada fakta khusus yang terjadi di lingkungan keluarga saya yang berhubungan dengan tulisan saya ini.

Menurut data yang diterima oleh almarhum ayah saya, Haji Syahran bin H. Matnuh (almarhum) disebutkan bahwa kakek moyang kami adalah orang yang berasal dari tanah Melayu, Malaysia. Kemudian berdasarkan data dari ayah kami tersebut yang menyebutkan nama kakek buyut kami (ada dua nama setelah kakek saya, yakni Haji Syahran, ayah kami, bin H. Matnuh bin Idjal bin Shaharaf), maka kami pun mengadakan penelusuran sampai ke kampung halaman kami di Kandangan, Hulu Sungai Selatan.

Dari hasil penelusuran tersebut kami berhasil mengumpulkan nama-nama anggota keluarga dari keturunan langsung kakek buyut kami tersebut hingga terkumpul lebih dari 1.000 nama. Sebuah keluarga besar terbentuk setelah kami melakukan pengumpulan data hingga 3 (tiga) tahun (Maret 2003 sampai dengan tahun 2006). Semua nama tersebut dirangkumkan dalam sebuah buku silsilah, yang berjudul Silsilah Keturunan Datuk Shaharaf, Kandangan Hulu Sungai Selatan.

Kembali ke cerita adanya kemungkinan bahwa kakek buyut kami berasal dari tanah Melayu, Malaysia adalah berdasarkan cerita dari tetuha-tetuha kami yang pernah menyebutkan ada salah seorang anggota keluarga kami yang merantau ke Malaysia menyusul keluarga yang ada di sana.

Namun ternyata kami mengalami banyak kesulitan dalam penelusuran sejarah kakek buyut kami ini dan hubungannya dengan kakek buyut yang ada di Malaysia (menurut keterangan kemungkinan ada di Johor). Bahkan ada keterangan terakhir yang menyebutkan adanya kemungkinan terhubung juga dengan kerajaan Brunei.

Sebagai data tambahan, dikemudian hari kami juga menerima data nama-nama kakek buyut kami, yakni sebagai berikut :

Anwariansyah (saya, 36 tahun) bin Haji Syahran bin H. Matnuh (Muhammad Nur ?) bin Idjal (Muhammad Abdul Djalil) bin Saharaf (Sahraf) bin Muhammad bin Salahuddin bin Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Abdullah bin Ahmad bin Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Alwi bin Muhammad bin Ja’afar.

Bagian yang bercetak tebal adalah nama kakek buyut yang keberadaannya di masa lalu belum bisa dipastikan, apakah di Indonesia atau di Malaysia. Menurut keterangan yang diterima oleh kami, kakek buyut kami yang bernama Salahuddin masih menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa sehari-hari.

Walaupun penelusuran sejarah nenek moyang kami ini sampai sekarang masih menemui jalan buntu, mudah-mudahan kemudian hari Allah Swt membukakan jalan sehingga kami dapat menemukan kejelasan sejarah dan mungkin juga akan berkembang menjadi suatu jalinan silaturrahim yang lebih luas dengan keluarga hingga ke Malaysia. Amin.

Permasalah bilateral sekarang ini yang perlu segera diatasi.

Adanya kejadian yang tidak mengenakkan hati akhir-akhir ini di antara kedua bangsa, seperti masalah traficking (perdagangan orang), penyiksaan Tenaga Kerja Indonesia di sana, masalah wilayah perbatasan dan pelintas batas kedua negara, pengakuan produk seni dan budaya dan lain-lain sebetulnya tidak akan terjadi seandainya hubungan bilateral antar pemerintahan kedua negara dan juga komunikasi antar kedua bangsa, baik masyarakat pemuda, seni dan juga kaum cendekiawannya terjalin dengan baik.

Sebetulnya tidak ada keuntungan yang didapat dari perpecahan dan permusuhan selain kerugian yang lebih besar. Apalagi pada saat dibutuhkan kerjasama dan persaudaraan untuk menghadapi permasalahan bersama. Diakui atau tidak kebenaran pernyataan saya ini, nantinya Indonesia dan Malaysia akan berada pada situasi dan kondisi harus bekerjasama dalam menghadapi musuh yang lebih besar dan kuat. Indonesia dan Malaysia dengan unsur masyarakat Muslimnya yang cukup besar dan dominan akan menjadi salah satu pilar kuat dalam menghadapi perkembangan yang dahsyat dan membahayakan kedudukan kaum Muslimin, baik di Indonesia dan Malaysia, bahkan di dunia secara luas.

Akan berkesan naif apabila di era kemajuan teknologi komukasi seperti sekarang ini, kedua bangsa yang sebetulnya adalah dua saudara kandung serumpun menjadi tidak bertegur sapa dan saling tidak mempedulikan. Insya Allah, di dalam tulisan lain saya akan berbicara mengenai perkembangan Islam di masa yang akan datang sampai tibanya masa kehadiran Sang Mujahid Al-Akbar, Muhammad Al-Mahdi bin Abdullah yang tidak akan bisa dilepaskan dari hubungan baik antar umat Islam kedua negara, baik ditinjau dari segi sejarah maupun kekinian.

Wallahu a’lam bish Showab. Wassalam.

Selasa, September 23, 2008

Dunkin’ Donuts Buka Gerai di Duta Mall Banjarmasin

Satu lagi makanan jenis fast food alias cepat saji yang membuka gerainya di Banua – istilah orang Banjar untuk kampung halamannya - yakni Dunkin’ Donuts. Fast food berjenis kue donat berasal dari Amrik ini membuka gerainya di Duta Mall yang berlokasi di Km 2,5 Banjarmasin, satu-satunya mall yang ada di kota seribu sungai ini.

Dengan mengambil momen bulan Ramadhan sepertinya Dunkin’ Donuts berharap meraih pasar dari orang yang berbuka puasa di luar rumah, yang biasanya menjadi tradisi sebagian warga Banjarmasin yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan berikutnya, baik shalat tarawih maupun langsung berbelanja.

Dunkin’ Donuts sebetulnya sudah dikenal lama oleh warga Banjarmasin dan sekitarnya, terutama orang-orang yang pernah atau sering bepergian ke Jakarta maupun Surabaya. Ini terlihat apabila pesawat terbang rute Jakarta atau Surabaya – Banjarmasin tiba di bandara Syamsuddin Noor, seringkali terlihat sebagian penumpangnya ada yang membawa Dunkin’ Donuts sebagai oleh-oleh untuk keluarga di rumah. Dunkin’ Donuts ini pada umumnya dibeli langsung di bandara Soekarno Hatta atau Bandara Juanda apabila mereka tidak sempat berkeliling kota untuk mencarinya.

Terlepas dari enak atau tidaknya kue ini – tergantung seleranya, sih – paling tidak Dunkin’ Donuts telah ikut meramaikan persaingan bisnis fast food di Banjarmasin yang sudah terlebih dulu eksis, seperti Kentucky Fried Chicken, Texas F.C., California F.C., Pizza Hut, dan A & W Restaurant.

Makanan yang berasal dari Amerika ini tentunya sudah mempunyai saingannya di sini, yakni donat dan roti produksi lokal. Apakah bisnis kue donat dan roti lokal mampu menghadapi perang produk dengan Dunkin’ Donuts, tentunya diserahkan kepada konsumen penikmatnya untuk memilih. Seringkali rasa yang kurang lebih sama akan menjadi pertimbangan selain harga yang lebih murah, tapi kadangkala gengsi bisa mengalahkan segalanya, lho.

Minggu, September 21, 2008

Kumpulan Puisi Cinta

Pembuka


Tiada lilin

pun tiada pesta suka ria

Kehadiranmu ke dunia

dengan jerit tangis dan takbir kebesaran Nya

Semua bahagia

Bersyukur kepada Nya


Hari ini

di hari ulang tahunmu

aku tak punya lilin dan pesta

aku hanya punya cinta


(Selamat ulang tahun, sayang …

Bahagia bersamamu kini dan nanti …)

25111994



Sentuhanmu


Begitu indah,

begitu menggugah

Nuansa kehadiranmu

menyentuh kesadaran hakiki


Oh …

Rebah aku

Peluk aku

Musafir ini

mencari mata air di hatimu



Lagu Cinta


Senandung lagu cinta

mengalun lembut terasa,

tercipta dari halus tutur katamu

terlahir dari semua perhatiamu


Kasih …

Tiada kusanggup memberimu

sebait pun lagu yang sama



Hakikat Cinta


Sudah lelah kuberlari

mencari makna

hakikat dari cinta


Di sini kutertegun

menyadari kehadiranmu

Memberi makna

hakikat yang kucari



Hujan di Hatimu


Derainya tampak di kejauhan

Terdengar lembut

menyatu dalam perasaan

Seciprat airnya ke wajah kita

Basah hati kita

Basuh jiwa kita


Perlahan kuusap air di pipimu

Luapan telaga bening matamu

sejuk …

memenuhi lorong kalbu



Pergi Bersama Angin


Hembusan angin malam

menerpa muka kita

dinginnya menusuk

ditepis kehangatan jiwa


Dekap erat diriku

Jangan pernah berhenti

Biar kubawa kau pergi

Menembus malam, bersama angin



Manjakan Aku


Kulihat keinginan dalam tatap matamu

Memohon

menuntut, merajuk

Menarik diriku ke lumpur ketakutan


Jangan tatap begitu

hingga terbelenggu hati dan jiwaku

Biarkan kurebah di dadamu

terpuruk dalam dekap eratmu

Kurasakan belai lembut jemarimu

menyusup di sela-sela rambutku


Saat begini

Kuingin manja padamu



Maafkan Aku


Di jendela hatimu

tersibak tirai kelabu

Di sana ada duka

penuh damba menanti bahagia

Tabahlah Sayang …

Kuberjanji tuk membahagiakanmu



Kujatuh Cinta


Getaran pucuk daun-daunnya

berdesir halus, bergesekan

Mesra …

Suaranya menenangkan jiwa

namun mengusik berahi


Flamboyan itu tahu …

Aku sedang jatuh cinta

04121994



Gairah


Merah segala warna

Panas segala rasa

Tenggelam diri dalam api

angan yang selalu datang

seiring kehadiranmu


Kau pancarkan cahaya

menyilaukan mata

membutakan jiwa

Bergetar hasratku

hanyut kita di dalam mimpi


Sayang ……

Kudapatkan wajahmu merah merona

04121994



Bidadariku


Juwita, kau impian masa lalu

memenuhi hasrat angan

terlukis dalam mimpi-mimpi malam


Puspita, kau kenyataan hari ini

terukir indah paras wajahmu

tiada enggan, kutatap penuh rindu


Bidadari …

Berlutut aku

diterpa kilau pesonamu

08121994



Rindu Kamu


Di luar hujan berlarian, berkejaran

Bak tirai, menutup pandangan

Terhempas ke bumi

tiada henti ……


Luluh hati dalam kerinduan yang sangat

Terjerat hati tanpa kuasa tuk berontak


Kulihat bayang wajahmu

di antara derai hujan,

tersenyum padaku


Berlari aku, ulurkan tangan

kubelai penuh kerinduan

Dingin kurasa, basah mengguyur resah

Bayanganmu pun hilang,

Tinggalku berdiri dalam pelukan dinginnya hujan

08121994



Jangan Pernah Ada “Selamat Tinggal”


Genggam erat jemari ini

berlari menembus mimpi

tiada pernah terlepas lagi


Peluk erat hati ini

dalam cinta kasih murni

Tak ‘kan ada resah di hati

Tiada pernah ada kata berpisah

08121994



Yang Pertama


Bila kutanya ...

Maukah kamu ?

Tatapan mata

menembus lekat

Getarnya kita rasakan

menggugah hasrat


Ingin kutanya lagi …

Sukakah kamu ?

Bila kamu pejamkan mata

dan kucium keningmu

Aku …

Cinta …

27101993



Darimu


Kasih …

Ijinkan kureguk indahnya wajahmu,

lewat getaran pandang

Kita menemukan kehangatan


Biarkan kubelai parasmu dengan

sinar mataku

Menghujam

Menikam


Tatap mataku kasih

Yang rindu kasih sayangmu

Yang haus dekap eratmu


Malam itu

Aku tak ingin pulang

kuingin tidur dalam pelukanmu

Kasih …


(Aku tak bisa berkata apa-apa lagi, karena aku mabuk dalam cintamu)



Minggu yang Biru


Cinta hadir di antara kita

Bukan untuk saling menguasai

Namun untuk saling melindungi


Saat aku ingat kamu pernah berkata

“Bila aku menatap wajahmu,

Aku merasa tentram …”


Saat itu pula aku berjanji

Untuk menjadi lebih baik

Di masa yang akan datang


(Sudahkah kamu memaafkan aku untuk yang kemarin ?)

18091994



Selamat Pagi Sayang


Selamat pagi, sayang

Terbuka mataku, terbuka dunia

Hawa dingin merayap ramah

Mentari merangkak,

menggeliat manja di balik awan kelabu

enggan tuk bangun menyambut pagi


Selamat pagi, sayang

Sudahkan terang matamu

sirna mimpi indah malam

terlepas selimut manja dinginnya malam

Menyambut hari penuh cinta


Selamat pagi, sayang

Kukecup keningmu dalam angan

kau tersenyum seperti bayangan

Kupeluk erat dirimu di hatiku

Pagi di bulan Desember

Kurasakan kehadiranmu

dekat di sisiku


10121994



Embun


Titik embun di ujung daun

gelisah dibelai angin

Mutiara pagi bertabur

di bawah redup cahaya fajar


Saat kuterbayang kilau matamu,

embun itu pun jatuh,

terhempas ke lubuk hatiku

gaungnya bergema

menggetarkan hasrat

Cintaku padamu


18121994



Cemburu (sedikit)


Kenapa cemburu

Padahal katamu hanya untukku

Cinta mengarungi lautan bara

kandas di tengah curiga rasa

mendingin jadi cemburu beku


Kasih …

Cemburu mengikatku

dengan untaian benang cinta

Apakah diapun mengikatmu

hingga menyatu kita berdua

dalam ikatan tak terlepas ?


Ah …

Biarlah ada cemburu

Bagian dari cinta abadi


19121994



Kemarau di Hatiku


Bertiup angin kering

Tanah retak menganga pilu

Dahan mengeras terbakar

Daun meranggas terlempar


Kemarau di hatiku

dilanda terik rindu

Hari-hari pun berlalu

resah bersama bayangmu


Aku terkapar

mengharap siraman cintamu


28121994



Aku Tak Punya Apa-apa


Tak ada lagi kata

terungkap menyambung rasa

Tak ada lagi bentuk

mewakili gejolak jiwa,

untuk ungkapkan padamu


Agar kau tahu

sekedar tahu

Betapa tercabik hati ini

Betapa terkoyak jiwa ini

Menanggung beban amukan rasa

meringis kutekan dada

mulut terkatup tak sanggup bicara

tangan hampa tak punya apa-apa


29121994



Saat


Tiada pernah ada saat

yang terasa lama membeku

seperti penantian untuk bertemu kamu


Tiada pernah ada saat

yang terasa cepat sekejap

seperti pesona indah bersamamu


Namun ada saat

di mana ukuran waktu tak mesti ada

Saat … aku mencintaimu


01011995



Cintaku


Cintaku bukanlah bunga,

Yang ‘kan layu setelah mekarnya


Cintaku bukanlah permata,

Yang ‘kan kusam setelah cahaya yang menimpanya sirna


Cintaku bukanlah emas,

Yang tak berharga setelah tiada roti penggantinya


Cintaku bukanlah mentari,

Yang ‘kan lebur setelah habis usia jagad raya


Cintaku bukanlah kecantikan,

Yang ‘kan berubah setelah waktu mengikisnya


Cintaku bukanlah kata-kata,

Yang melahirkan sejuta makna dan mengaburkan hakikatnya


Cintaku hanyalah cinta,

Yang tiada kumengerti dan kupahami,

Yang tak terungkapkan dan terucapkan,

Yang hadir ketika adamu dan tiadamu


01011995



Cinta Sejati


Malam itu

tangisan alam mengguyur deras

dalam lorong gelap pertokoan

Beralas dingin, berdinding kebekuan

dua jantung kehidupan

berdegup pelan kedinginan


Wanita itu

mendekap bocah kecilnya

Senyum mengembang di wajahnya

melihat permata hati terbuai mimpi,

setelah habis melahap sepotong roti

yang Cuma itu didapat hari ini

Dilekatkan pipinya ke wajah yang terlelap

untuk memberikan kehangatan

hingga pagi menjelang

Wanita itu

Tertidur dengan mendekap perutnya


Malam itu

Hujan jadi saksi

akan sebuah cinta sejati

Yang pernah kuberikan padamu

yang terbaik sekalipun

Tiada kan pernah menyamainya


07011995



Cerita Lalu


Bilur-bilur masa lalu

tlah terhapus belaian lembut kasihmu

Goresan kenangan

pulih oleh usapan sayangmu


Tiada cerita lalu

Hanya lembaran putih cintamu hari ini

membekas dalam di hatiku

hadir selalu di dalam mimpi


Jangan ada keraguan

sudah terungkap kejujuran

Hanya kamu seorang

Hanya …


08011995



Bunga Cinta


Seringkali kubertanya

Ada apa di antara kita

Cinta tak seindah bayang-bayang

lamunan mimpi remaja

kepolosan memandang dunia


Seringkali kucari jawabnya

di lembut raut wajahmu

di gelisah tatapan matamu

di hangat manis senyummu

di getar sapa kerinduanmu


Bukan

Bukan cinta yang utama,

tapi saling menyintai

Seperti bukan bunga,

yang ‘kan layu dan dibuang,

tapi pemeliharaannya

Yang menumbuhkan sejuta bunga


14011995



Hari-hari Kasih Sayang


Hari ini

bukanlah hari kasih sayang kita

karena hari-hari penuh kasih dan sayang

selalu kita lewati

tanpa pernah ‘kan berhenti


Hari ini

bukan hari istimewa kita

Namun kuistimewakan hari ini,

karena cinta dan kasihku padamu


Ketika orang-orang baru menyadari

tentang cinta dan orang yang dicintai, hari ini

Kita sudah menyadarinya

dalam hari-hari kita

yang penuh kasih dan cinta


Kasih

Dapatkah kau rasakan

cinta dan kasihku

dari tarikan dan hembusa nafasku

dari desahan dan ucapan bibirku

yang terpadu dalam tatapan mataku ?


Kasih

Cinta kita abadi adanya


14021995



Menyatu


Di saat tak mungkin

untuk kita bertemu

Rindu datang menyergap

menghanyutkan jiwa

dalam lamunan bersamamu


Bersama kita bercerita

tentang cinta dan kerinduan

yang selama ini dirasakan

Di saat tak mungkin

untuk kita bercinta

Gelora asmara membakar

menghanguskan diri

Melebur dalam bayangmu

menyatu kita tak terpisahkan


01041995



Gelora Kata Cinta


Lama sudah tak kutulis

untaian kata rinduku padamu

Ungkapan rasa cintaku yang tulus

yang setiap saat kurasakan

namun tak kuasa kuucapkan


Malam ini

Tiba-tiba rindu ini memaksa

‘tuk menorehkan kata asmara

Gelora yang selama ini

menggerakkan jiwa dan raga

‘tuk menyintai dan menyayangimu


04081995



Untukmu


Terlukis di sini

dalam mimpi anganku

Kebahagiaan insani

Berdua dalam cinta


Berbaring di sini

dekat di sisiku

Matamu terpejam,

terbuai mimpi indah


Sayang …

Bahagiakah kamu hari ini ?

Kubisikkan kata itu

seraya kukecup keningmu


Selamat ulang tahun …


25111995



Buah Cinta Kita


Tiga tahun …

Sungguh tak sebentar

tuk tumbuhnya pohon cinta

yang kita semai di lembah hati

Bertunas bibitnya oleh percikan api cinta

dari pandangan matamu yang dalam


Tiga tahun …

Kehadirannya bagai buah pohon itu

Kita cicipi bersama manis dan pahitnya

Buah itu kelak ‘kan menumbuhkan pohon baru

Pohon yang akan mengalirkan cinta kita

menyuburkan lembah-lembah bumi

menghidupkan semangat insani


Tiga tahun

Empat tahun

Seribu tahun …

Dalam bimbingan Allah Yang Agung

api cinta kita tak ‘kan redup

Mengalir cahayanya menerangi malam,

saling menghangatkan

dalam naungan pohon cinta,

yang tumbuh menjadi kebun yang luas

berbuah banyak dan ranum-ranum


22101996



Bila Kau Tanya


Bila kau tanya tentang cinta

Lihatlah mataku dalam-dalam

Tidakkah kau lihat binarnya melesat

membelah jantungmu,

menghujam dalam


Bila kau tanya tentang kasih sayang

Rasakan belaian tanganku penuh rasa

Tidakkah kau tangkap getaran-getaran

merobek hatimu, menggetarkan jiwa


Bila kau tanya kesetiaanku

Lepaskan pergiku, tunggulah kembaliku

Tidakkah kau temukan,

pergi dan kembaliku

hanyalah untukmu


Bila kau tanya kesungguhanku

Ingatlah ikrarku dalam Syahadat suci

Tidakkah kau tahu

kugantungkan nasibku

di Ridho Allah dan kemuliaan Rasul,

dalam mengarungi samudera bersamamu


28101996



Dalam Kenangan 27 Oktober


Sekian lama tak pernah kumengerti

Bagaimana sesungguhnya perasaan ini,

ketika goresan kecil menoreh di antara dua hati kita

Apakah itu cukup berarti

‘tuk melukai perasaan cinta

di antara kita ?


Tak pernah ada niat

atau pun setitik tasa benci

Kecuali mungkin ego

sehingga aku lupa

Betapa besar cintamu padaku

Betapa pasrahnya engkau padaku


Ingatkah kamu akan hari itu

Pertemuan indah dalam gejolak jiwa remaja

Kau terima aku apa adanya

Dan kita ganyut dalam perasaan jiwa


Hingga kini cukup bagiku

Akan bukti cintamu padaku

Mungkin aku saja yang kurang mengerti,

Mungkin yang kau rasakan

Tidak seperti yang kukira


Namun sungguh …

Kurasakan cinta ini semakin tumbuh


01102001



Belahan Jiwa


Wajahnya adalah telaga

di tepiannya kita duduk berdua

Menatap kedalamannya,

membayang wajahmu dan wajahku

Silih berganti bermunculan

seakan saling berlomba

menunjukkan rasa sayang dan cinta


Dukanya adalah irama kesedihan

yang getarnya membuat riak gelombang

Mengguncang kebahagiaan kita

Mengusik ketentraman jiwa


Betapa kita ingin membuatnya selalu bahagia

agar kita dapat bercermin

saling memandang di telaga wajahnya


22102001



Selalu


Kuselalu rindu padamu

bila terbayang paras wajahmu

Kala dalam kesendirian

dan jauh darimu


Kuselalu merasakan

getaran perasaan

Kala mendengar namamu

disebut di telingaku


Kuselalu merasakan

kehilangan yang mendalam

jika melihat duka di wajahmu


Ku selalu … cinta kamu